Jawab Keraguan Para Mantan Bupati, DPKP: Data 101 Ribu Hektar Sawah Akurat
- account_circle Brillian Sp
- calendar_month 12 jam yang lalu
- visibility 15

Ilustrasi.
KARAWANG BARAT, LENSAIND.COM– Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Kabupaten Karawang, Rochman, menanggapi pertanyaan yang dilontarkan oleh dua mantan Bupati Karawang, Cellica Nurrachadiana dan Dadang S. Muchtar. Keduanya mempertanyakan keakuratan data luas lahan sawah 101 ribu hektare yang disampaikan oleh Bupati Aep Syaepuloh dalam sidang paripurna istimewa Hari Jadi Karawang ke-392 beberapa waktu lalu.
Rochman menjelaskan bahwa angka yang disampaikan Bupati Aep Syaepuloh merupakan data luas baku sawah (LBS) dan lahan pertanian pangan berkelanjutan (LP2B), yang valid dan dapat dipertanggungjawabkan. “Dasarnya jelas, kami memiliki Perda Nomor 1 Tahun 2018 tentang LP2B dan Perbup Nomor 91 Tahun 2022,” ujar Rochman pada Senin (15/9).
Lebih lanjut, ia merinci, “Dalam Perbup tersebut tercatat luas baku sawah (LBS) Karawang adalah 101.143,4 hektare. Dari jumlah itu, LP2B ditetapkan seluas 85.339 hektare, dengan cadangan 1.914,1 hektare, sehingga totalnya 87.253,2 hektare.”
Rochman juga mengungkapkan bahwa data luasan lahan baku sawah dan LP2B ini telah termuat dalam Perbup Nomor 91 Tahun 2022. Perbup yang mengatur berbagai aspek lahan pertanian berkelanjutan ini bahkan ditandatangani oleh bupati pada saat itu, yakni Cellica Nurrachadiana.
“Sampai sekarang belum ada perubahan atau penyusutan lahan, karena LP2B sudah dikunci. Jika diutak-atik, Badan Pertanahan Nasional (BPN) pasti akan menolak,” tegasnya.
Selain luas lahan yang terjamin, Rochman juga menyebutkan upaya perlindungan petani melalui skema Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP) yang telah berjalan sejak 2015. Dengan premi Rp180 ribu per hektare, 80 persen ditanggung oleh Kementerian dan 20 persen oleh APBD Karawang.
Di bawah kepemimpinan Bupati Aep Syaepuloh, jumlah lahan sawah yang terproteksi asuransi mengalami peningkatan signifikan.
“Tahun lalu, 40 ribu hektare sawah sudah diasuransikan. Tahun ini, targetnya naik menjadi 60 ribu hektare. Ke depan, kami berharap seluruh 87 ribu hektare sawah LP2B dapat terlindungi asuransi,” pungkasnya. (Bsp)
- Penulis: Brillian Sp
- Editor: Yuda Febrian Silitonga